Selasa, 03 April 2012

Pentingnya Keluarga(Orang Tua)

well...aq bakal cerita sedikit tntng kluarga q. Uda aq bicarakan di awal, bhwa aq hidup brsama Om q. Memang yg namanya ikut org pasti lama lama akan terasa bosan. Orang lain aja yg hidupnya bersama orang tuanya aja kadang merasa bosen. Apalagi aq, tentu akan terasa ga enk sama mreka. Tp terkadang aq senang ketika mreka smua telah mengakui keberadaan q.

Akhir" ini aq sering sibuk dengan jadwal sekolah yg padet bgt Lah. Aq jadi sering kehabisan waktu untuk menghabiskan waktu bwt kluarga. Sebenarnya aq pengen bgt menghabiskan waktu dengan mreka. Tp mengingat Om q yg sukanya marah marah mulu. Jadi mls deh. Aq jadi inget crita dimana crita itu telah menyadarkanku betapa pentingnya kluarga. Bgini critanya,,,

Pada suatu hari, ada seorang anak kecil yang suka bermain dengan di ladangnya. Begitu anak tersebut keliling ladang tersebut, ia melihat ada pohon besar di sana. Mulai sejak saat itu stiap ia pulang sekolah ia selalu bermain di pohon tersebut. Sampai di suatu saat, ia datang ke pohon itu dengan wajah yg sedih. Lalu pohon berbicara kpda ank tersebut." Kenapa kmu sedih bgitu?" Kata pohon tersebut. Kemudian sang anak tersebut menjawab dengan lesu," Aq sangat lapar, karena dr tdi aq blm makan sdikitpun." Lalu pohon tersebut menyuruh anak tersebut mengambil buah"an yang tumbuh di sekitarnya, akhirnya ank tersebut mengambil buah apel yg tumbuh di pohon tersebut dan anak itu sangat gembira & tidak lapar lagi.
Setelah sekian lama ank itu tdk pernah datang lagi ke pohon tersebut, pohon itu sangat bersedih krna anak itu tdk lagi bermain-main denganya lagi. Kemudian anak itu datang ke pohon tersebut, dan dia berkata,"aq tidak bsa brmain dengan mu lagi, krna aq bkn anak2 lagi." pohon itu sangat sedih sekali karena org yg slalu menemaninya slama ini telah bilang tidak bsa bermain dgnya lagi. Setelah lama kemudian ank itu datang lagi ke pohon tersebut, tentu saja pohon itu sangat sangat gembira. Lalu anak itu duduk di bawah pohon itu dengan bersedih hati." Kmu knpa nak?" Tanya pohon itu. Lalu ank itu menjawab," Aq seduh karena aq bingung bagaimana nanti aq harus memasak, padahal aq telah kehabisan bahan bakar." Lalu pohon itu mnyuruh itu untuk mengambil ranting ranting tersebut untuk dijadikan bahan bakar. Anak tersebut pun pulang dengan perasaan gembira. Tentu saja pohon tersebut sangat senang krna malihat anak tersebut senang.
  
Setelah lama sekali anak tersebut tidak pernah bermain dengan pohon itu lagi, akhrnya anak itupun datang jga. Pohon tersebut menyambutnya dengan meruah. Dan lagi2 anak tersebut datang dengan wajah murung. Anak itu mendekati pohon itu dan mengeluh," aq bngung krna hrs mendapatkan uang dr mana untuk membangun rumah untuku dan istriku." Lalu pohon itu menjawab," Tegorlah sebagian tubuh q, mungkin kayu2 dr tubuh q ini cukup untuk membangun rumah untukmua dan istrimu." Anak itu kemudian menegor sebagian pohon itu dngan senang hati, dan sangat bertrima kasih dengan pohon tersebut. Sang anak itu pun pulang dengan hati gembira. Setelah berpuluh puluh tahun si anak tersebut tidak pernah datang lagi ke pohon tersebut, pohon itu lagi lagi berseduh hati. Sudah lama ia tidak bertemu dengan anak tersebut. Lalu anak itu pun tiba2 datang, tentu pohon itu menyambutnya dengan meriah sperti biasanya. Pohon itu berkata," Apakah kau ingin bermain dengan q lagi seperti yg kita lakukan dulu?". Anak itu pun menjawab," Mustahil aq bermain dengan mu lg, aq sudah cukup tua untuk bermain dengan mu. Aq merasa lelah sekali hari ini." Kemudian pohon itu berkata," Klo gtu istirahatlah, bersandarlah kau disini. Mungkin akar2 q bsa untuk sandaran bwt istirahat. Kemarilah, istirahatlah spuasmu." Kau memang baik", kata anak itu.
Lalu anak itu bersandar di pohon itu dan beristirahat spuasnya sampai ia tidur lelap.


Begitulah ceritanya. Dari cerita diatas, sang pohon bsa di ibaratkan orang tua kita. Kita sbgai anak tersebut. Mungkin kita sebagai anak tersebut sedikit egois, kita datang hanya saat membutuhkan saja. Bayangkan saja dengan pohon tersebut, ia rela berkorban demi anak tersebut. Ia lakukan apa yg ia bisa demi membuat anak tersebut senang. Sadarilah, jangan coba2 kita smpai melpakan org tua kita. Karena sesungguhnya tnpa jerih payah orang tua kita, kita bknlah apa apa.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar